UNS -Rutinitas yang super padat membuat sebagian orang tidak punya waktu untuk memantau setiap aspek kehidupannya. Kuliah, berorganisasi, bekerja, menjaga keluarga dan sederet kesibukan lainnya membuat mereka lupa untuk mengurus diri sendiri.
Untungnya sekarang, masyarakat bisa memanfaatkan peran teknologi untuk mempermudah dalam beraktifitas, salah satunya lewat penggunaan aplikasi di smartphone. Cukup dengan gadget, kesehatan dan gaya hidup bisa terpantau dengan baik.
Namun terkadang kita tidak sadar telah menggunakan aplikasi produk asing. Padahal, tidak sedikit aplikasi karya anak bangsa yang berkualitas dan bermanfaat bagi orang banyak, termasuk aplikasi buatan mahasiswa program studi D3 Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Berikut beberapa aplikasi pemantau kesehatan dan gaya hidup buatan mahasiswa D3 TI yang mendapatkan predikat terbaik di ajang Smart IT Fest 2018.
1. Daily Calorie, si penghitung kalori
Aplikasi Daily Calorie merupakan karya Alif Bintoro. Aplikasi kesehatan ini akan memandu Anda memberikan pola menu hidangan sesuai dengan jumlah kalori dalam kurun waktu 1x 24 jam berdasarkan usia, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin serta tingkatan aktivitas yang dilakukan. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui jumlah kalori setiap mengonsumsi makanan melalui grafik harian pada aplikasi ini.
Cara penggunaannya juga cukup mudah. Saat login, Anda harus mengisikan data dengan benar (nama, email, password, jenis kelamin, tanggal lahir, tinggi badan, berat badan). Kemudian apabila sudah melakukan pendaftaran maka pada saat pertama kali membuka aplikasi pengguna bisa melakukan perhitungan kalorinya.
2. Monlis, Pemantau Tagihan Listrik
Monlis merupakan pemantau tagihan penggunaan daya dan biaya listrik berbasis Web dan Android. Produk ini dirancang oleh Abdul Latief Asep N dan Atsalis Difa Ila Fattah.
Dengan memakai platform IoT (Internet of Things), Monlis dapat memberi tahu berapa banyak pemakaian listrik Anda. Sehingga memungkinkan Anda mengetahui cara mengoptimalkan energi di dalam rumah untuk mengurangi kelebihan pemakaian listrik.
Cara pemakaiannya cukup mudah. Sambungkan sensor dengan panel listrik rumah kemudian sensor mengukur tegangan dan arus listrik. Data tegangan dan arus akan diolah untuk menghasilkan tagihan dan biaya listrik secara real time. Data tersebut akan ditampilkan di web untuk administrator dan aplikasi untuk user.
3. Feed The Mammals, Game Augmented Reality (AR) Edukasi
Bagi yang ingin jalan-jalan ke kebun binatang tanpa biaya, bisa mencoba aplikasi Feed The Mammals ciptaan Yanuar Arif Ramadhan. Aplikasi ini adalah game berbasis Augmented Reality (AR) yang akan mengenalkan Anda tentang satwa khas Indonesia dan makanannya tanpa menguras banyak waktu dan biaya.
Aplikasi tersebut menampilkan berbagai macam hewan dalam bentuk 3D. Pengguna dapat berinteraksi langsung dan memberi makan hewan tersebut.
Yanuar mengatakan aplikasi ini dibuat untuk mendukung operasional Taman Cerdas Surakarta. Menurutnya, taman cerdas merupakan salah satu tempat pembelajaran yang belum terkenal. Padahal di sana sebetulnya sudah sangat memumpuni sebagai sarana belajar. Makanya, dia tertarik untuk membuat permainan edukasi yang bisa menarik orang untuk mengenal taman cerdas.
Dosen D3 Teknik Informatika UNS, Yudho Yudhanto mengatakan pemberian predikat terbaik pada ketiga karya tersebut berdasarkan hasil penilaian para dosen sekaligus pakar di bidang TI. Selain itu, juga dari testimoni pengunjung Smart IT Fest 2018 yang telah mencoba aplikasi mereka.
Selanjutnya, kata Yudho, karya mahasiswa D3 TI ini akan didaftarkan ke HAKI untuk memperoleh hak cipta. “Kami ingin melindungi produk anak-anak. Ini bisa menjadi portofolio mereka, yang membuktikan bahwa mereka mampu membuat produk inovasi TI,” ungkapnya. Humas UNS
The post 3 Aplikasi Terbaik Karya Mahasiswa UNS untuk Gaya Hidup Sehat dan Hemat appeared first on Universitas Sebelas Maret.