UNS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama dengan Lifepal menggelar “Webinar Finding Financial Freedom for Gen Z and Millennials pada Jum’at (25/9/2020) melalui Google Meet.
Konsep merdeka financial dijelaskan oleh Aulia Akbar selaku pembicara dari Lifepal¬. Merdeka finansial dimaknai sebagai keadaan finansial seseorang untuk hidup dengan layak dari passive income yang dimiliki ketika sudah memasuki usia tidak produktif. Kondisi tersebut tidak mudah diraih, tetapi bukan berarti mustahil untuk diraih.
“Ketika kita mencapai merdeka finansial, tidak akan ada perubahan lifestyle yang signifikan ketika saat usia produktif maupun saat usia tidak produktif lagi,” tutur Akbar.
Menurut beliau terdapat enam tahap untuk mencapai merdeka finansial diantaranya fase ketergantungan. Dimana seseorang masih bergantung pada orang lain untuk mendapatkan pemasukan seperti contohnya uang jajan dari orang tua. Kemudian, fase _solvency,_masa dimana seseorang telah mendapat penghasilan. Lalu fase stabilitas, fase ini dicapai ketika seseorang telah memasuki fase finansial mulai stabil atau memiliki pendapatan lebih tinggi dari pengeluaran sehingga ada yang bisa disisihkan. Keempat adalah fase seseorang telah lepas dari utang. Fase kelima yaitu fase aman yang ditandai dengan seseorang bisa melakukan investasi dengan imbal hasil yang cukup untuk memenuhi kebutuhan primernya. Terakhir ialah fase aman, di fase ini seseorang telah bebas sebebas-bebasnya untuk mememuhi kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
Godaan untuk berbelanja sering ditemui oleh mereka generasi Z dan millennials. Sehingga mereka perlu membuat perencanaan keuangan untuk mengamankan pemasukan mereka sehingga bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan.
“Kuncinya financial planning saat masih muda hanya satu, yaitu jangan boros dan jangan konsumtif,” ujar Akbar dalam acara webinar tersebut.
Terlebih dimasa pandemi Covid-19, Akbar menyarankan bagi generasi Z dan millennials untuk tidak membeli barang yang bersifat keinginan semata, seperti “nongkrong” dan “shopping”. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang konsumtif dan memiliki dampak pada alokasi investasi. Penting untuk dipahami bahwa mengalokasikan finansial untuk melakukan investasi ini penting untuk masa depan.
Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Timebound atau SMART bisa dipilih menjadi dasar untuk menganalisis tujuan finasial seseorang. Setelah menetapkan tujuan peserta diajak untuk mencari strategi meraihnya. Pertama yaitu pastikan arus kas bersih (net cash flow)¬ dalam posisi yang positif. Contohnya adalah memastikan uang yang keluar tidak melebihi uang yang masuk. Arus kas bersih inilah yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan finansial serta memastikan untuk tidak utang atau tidak membeli kebutuhan melebihi aset yang dimiliki.
Perlu dipahami bahwa Merdeka Finansial bukan berarti memiliki pendapatan besar, tetapi bagaimana seseorang bisa mengatur finansialnya dan didukung gaya hidup yang baik pula. Selagi muda, Akbar juga menyarankan peserta yang mengikuti kegiatan hari tersebut melakukan investasi.
“Karena masih muda, masih banyak waktu untuk mencoba hal-hal baru, maka rajin-rajinlah cari tahu instrumen-instrumen investasi yang tepat dan bisa menghasilkan return maksimal dan kurangi kebiasaan konsumtif untuk hal-hal yang kurang urgent agar pengelolaan keuangan bisa dilaksanakan dengan baik dari sekarang,” ujar Akbar.
Namun sebelum berinvestasi anak muda perlu memahami instrumen dan resikonya dengan baik. Investasi pada dasarnya adalah upaya mengalahkan inflasi, sehingga dana yang kita miliki sekarang, tetap memiliki nilai yang kurang lebih sama di masa depan. Investasi dapat dilakukan melalui saham, properti, reksadana, obligasi, deposito, atau instrumen keuangan lainnya.
Terakhir Akbar menyampaikan ketika melakukan investasi biasakan untuk “Menyisihkan” bukan “Menyisakan”. Saran tersebut disampaikan Akbar sebab biasanya ketika seseorang mendapat pemasukan yang dilakukan adalah membelanjakan uang terlebih dahulu dan menyisakannya untuk sedikit investasi. Namun uang sisa tersebut terkadang luput untuk investasi dan digunakan untuk belanja keperluan lain lagi. HUMAS UNS
Reporter: Ratri Hapsari
Editor: Dwi Hastuti
The post BEM FEB UNS Bahas Merdeka Finansial Generasi Z dan Millennials appeared first on Universitas Sebelas Maret.