UNS — Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar wedangan IKA UNS. Kegiatan yang berlangsung secara daring pada Rabu (30/12/2020) ini mengusung tema ‘Televisi UNS di Era Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN BH)’. IKA UNS menghadirkan tiga alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS yang memiliki rekam jejak dalam dunia komunikasi dan pertelevisian sebagai pembicara. Mereka yaitu Abdul Kohar, Direktur Utama Metro TV Lampung, Irwan Setyawan, Pimpinan Redaksi Jawa Pos TV, dan Dr. Sri Hastjarjo, Dosen Komunikasi FISIP UNS. Wedangan kali ini dimoderatori oleh Sofie Syarief, alumni FISIP tahun 2002 yang merupakan news anchor Metro TV.
Dalam webinar tersebut, turut hadir pula Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNS, Prof. Sajidan yang mewakili Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho untuk memberikan sambutan. Prof. Sajidan mengungkapkan bahwa alumni merupakan partner dalam pengembangan kampus ke depan. Ia juga berharap gagasan kreatif dari para alumni sehingga perjalanan UNS dalam PTN BH menjadi lebih cepat agar dapat mencapai World Class University.
“TV UNS akan kita kembangkan sesuai dengan kebutuhan kekinian, dengan keluwesan PTN BH selain sebagai media belajar mahasiswa di era kampus merdeka, merdeka belajar juga ada outstanding yang kita capai. Semoga program UNS TV dapat memberikan edukasi baik bagi sivitas akademika maupun masyarakat sekitar,” terangnya saat memberikan sambutan.
Pembicara pertama yaitu Abdul Kohar yang merupakan Direktur Utama Metro TV Lampung membagikan tips agar media televisi dapat bertahan hingga umur panjang. Banyak yang memperkirakan televisi memasuki salah satu industri yang akan terdisrupsi.
“Kemunculan internet, media online, media digital itu membuat TV akhirnya terhuyung-huyung,” terang Abdul Kohar.
Berdasarkan pengalamannya bekerja di Metro TV, Ia memberikan contoh hal yang dapat ditiru oleh UNS TV sehingga dapat terus hidup.
“Ada satu spirit yaitu optimistis dan kebersamaan. Optimistis mendorong keberhasilan, jadi harus ada tekad dulu maka keberhasilan akan dicapai. Kemudian fokus, sikap optimistis dari TV UNS sudah mulai muncul seperti branding nama TV 11. Artinya secara tekad sudah di dalam genggaman, setelah itu tentu harus dibarengi dengan fokus,” jelasnya.
Ia mencontohkan stasiun Metro TV yang fokus menjadi televisi berita sehingga harus setia dalam lingkup tersebut. Setelah fokus, maka harus didorong dengan endurance yang tinggi sehingga tidak mudah menyerah dalam mengembangkan sebuah televisi.
Kemudian pemateri berikutnya yaitu Irwan Setyawan membagikan pengalamannya selama bekerja di dunia pertelevisian.
“Industri TV berbeda dengan media cetak, media cetak dikerjakan sendiri juga bisa. Kalau di TV itu sulit karena harus kerja tim dan jumlah orangnya banyak serta investasinya juga banyak,” ungkap Irwan.
Ia menambahkan bahwa industri TV merupakan industri kreatif yang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan kreatif pula.
“Salah satu SDM tersebut dihasilkan melalui kemampuan dan pengalaman, karena semakin lama seseorang menekuni suatu bidang, maka skillnya akan semakin terasah. Lalu, kreatif muncul dari anak muda, kampus isinya anak muda jadi harusnya kampus bisa menjadi penopang industri TV yang utama karena di sinilah dapat dihasilkan SDM serta konten yang berkualitas dan kreatif,” imbuhnya.
Kemudian, pembicara ketiga yaitu Sri Hastjarjo mempresentasikan rencana pengembangan TV UNS menjadi unit usaha dan incubator start up.
“Gagasannya, kami ingin mengembangkan laboratorium di kampus tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga menjadi unit usaha sekaligus media untuk wajah UNS di mata publik. Jadi, TV ini tidak hanya sekadar untuk mencari uang tapi juga menjadi media Humas UNS,” jelasnya.
Rencana yang dipaparkan oleh Sri Hastjarjo antara lain menginisiasi training center, production house, broadcasting, dan start up incubator.
“TV UNS tidak hanya siaran televisi, tetapi ada beberapa arah bisnis yang harus dikerjakan seperti training center untuk mahasiswa maupun umum. Kemudian production house sehingga diharapkan kampus dapat menghasilkan konten-konten yang mencerminkan intelektual. Lalu, kami juga ingin TV UNS menjadi pijakan start up bagi mahasiswa sehingga dapat membuat start up untuk supply ke UNS TV atau media lain,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa TV UNS memiliki unique selling point salah satunya mencerdaskan masyarakat terkait berbagai isu yang ada. Kemudian akan dicanangkan konten yang berorientasi kepada nilai-nilai Pancasila sebagai representasi UNS Kampus Benteng Pancasila. Lalu yang ketiga, mengangkat nilai-nilai budaya di Indonesia terlebih UNS terletak di Kota Solo yang merupakan kota budaya. Melalui TV UNS ini diharapkan mampu menjadi wajah baru UNS di tengah masyarakat Indonesia. Humas UNS
Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti
The post TV UNS sebagai Branding UNS di Era PTN BH appeared first on Universitas Sebelas Maret.