UNS — Mengawali tahun 2021, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar Sarasehan Tenaga Kependidikan (Tendik) bertempat di Padepokan Aji Tirta Wening (ATW) Boyolali, Rabu (6/1/2021). Melalui sarasehan, menjadi sarana untuk memotivasi Tendik FEB UNS untuk Mendukung Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).
Sarasehan Tendik yang dihadiri oleh Dekanat dan para Kepala Program Studi (Kaprodi) merupakan agenda rutin fakultas yang bertujuan untuk menjalin semangat kekeluargaan di lingkungan FEB UNS. Kekompakan, kebersamaan dan tanggung jawab bersama yang terbangun akan memacu peningkatan kinerja dan menjadi kekuatan besar bagi kemajuan FEB.
Dekan FEB UNS, Prof. Djoko Suhardjanto, M.Com, (Hons), Ph.D, Ak di awal sambutannya menyampaikan beberapa hal terkait telah diresmikannya UNS menjadi PTN BH sejak 6 Oktober 2020 lalu dengan segala loncatan kerja keras yang harus dijalankan.
“Dengan status PTN BH, UNS harus bisa masuk ke 500 Top Perguruan Tinggi di dunia, harus ada loncatan yang besar dan ini perlu kerja keras dari seluruh sivitas akademika. Selain itu, tata kelola diefisiensikan. Banyak perubahan di struktur organisasinya, dirampingkan sehingga kinerja lebih efektif,” jelasnya.
Tuntutan ke depan akan lebih keras dan harus bisa dipahami bersama. Prof. Djoko mengajak kepada seluruh Tendik untuk selalu guyub rukun, saling membantu, bekerja sama dan punya rasa peduli.
Sementara itu, Wakil Dekan Riset, Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni FEB UNS, Dr. Izza Mafruhah, SE, M.Si menambahkan, PTN BH adalah sebuah prestasi tetapi juga tantangan dan jika bagus akan menjadi reward.
Dr. Izza menegaskan, dengan status PTN BH, harus kerja full power dan itu tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak. Ada 4 pelaku utama dalam PTN BH untuk mencapai Indikator Kerja Utama (IKU) yakni regulator, eksekutor, supporting system dan end user. Sebagai regulatornya adalah 4 pimpinan di universitas yang terdiri dari Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Rektor dan Dewan Profesor.
“Akan banyak perubahan namun bukan perubahan yang total tetapi memasukkan unsur-unsur agar kita menjadi Word Class University. Salah satu yang telah diterapkan oleh regulator adalah 8 IKU meliputi aspek akademik, kemahasiswaan serta dosen, dimana yang dilihat bukan hanya output, akan tetapi outcome,” ujar Dr. Izza.
Pada tataran Dekanat ke bawah adalah eksekutor sebagai pelaksana regulasi-regulasi yang diterapkan pemerintah. Dalam SOTK, ada perubahan struktur organisasi yang dipilahkan menjadi akademik dan nonakademik sehingga beban kita menjadi cukup berat.
Selanjutnya, supporting system, yakni pemerintah, kalangan usaha, masyarakat menjadi bagian yang sangat penting di PTN BH UNS. Eksekutor harus bisa memberikan layanan prima kepada supporting system. Untuk mendukung hal ini, perlu dilakukan pelatihan-pelatihan service excellent, terutama bagi yang berada di garda depan seperti security.
Pelaku utama lain yang juga penting adalah end user yaitu mahasiswa. Mahasiswa harus diberikan pelayanan yang sama karena penilaian kita salah satunya adalah dari mahasiswa.
Pengarahan lain untuk memotivasi Tendik juga disampaikan oleh Wakil Dekan Sumber Daya Manusia Keuangan dan Logistik FEB UNS, Dr. Djuminah, M.Si, Ak. serta Wakil Dekan Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi FEB UNS, Dr. Mugi Harsono, M.Si.
Di kegiatan sarasehan tersebut diadakan pula pelepasan Kepala Subbagian FEB, L. Setyo Budi, S.IP dan Lidiya Kusuma Dewi, SE untuk bertugas di unit kerja yang baru di UNS. Selain bincang santai di Pendopo, acara dimeriahkan dengan outbond dan lomba masak sate di seputar lingkungan ATW. Humas UNS
Reporter: Dwi Hastuti
The post Awal Tahun 2021, Dekan FEB UNS Beri Motivasi Tendik appeared first on Universitas Sebelas Maret.