International Office bekerja sama dengan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Asian-African Graduate Students Conference (AAGSC) 2016 yang berlangsung pada Kamis-Sabtu (17-19/11/2016). Acara yang digelar di Aula Pascasarjana UNS ini bertujuan untuk menjembatani para pemuda yang berasal dari negara-negara di Asia dan Afrika untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam mempersiapkan pemimpin-pemimpin terbaik di masa depan. Konferensi yang mengusung tema “Strengthening Asian-African Partnership through Networking and Cooperation” tersebut diikuti oleh delegasi dari 16 negara di Asia dan 21 negara di Afrika.

Pemukulan gong oleh Ravik Karsidi, sebagai simbol pembukaan Asian-African Graduate Students Conference (AAGSC) 2016.
Dalam pembukaannya, Ravik Karsidi selaku Rektor UNS menyampaikan bahwa negara-negara di Asia dan Afrika termasuk dalam kategori negara berkembang sehingga hal tersebut menjadi penyatu Asia dan Afrika dalam menyelaraskan visi dan misi. “Saya harap hubungan baik ini dapat menghasilkan dampak jangka panjang demi kemajuan negara-negara di Asia dan Afrika,” tambahnya. Lebih lanjut, Ravik juga menyampaikan telah ditandatanganinya MoU antara UNS dan 2 negara yakni Mesir dan Ethiopia tahun ini, sehingga diharapkan akan terjalin kerja sama dengan negara-negara lain di kedua benua tersebut.

Kuliah umum AAGSC bertemakan “The Asian African Cooperation: Focus and Actualization“. (dari kiri): Diah Kristina (moderator), Sudirman Haseng, dan Agung Satyawan
Selaras dengan fokus AAGSC dalam mengembangkan potensi kepemimpinan pemuda, dua pembicara dihadirkan untuk memaparkan materi dalam kuliah umum bertemakan “The Asian African Cooperation: Focus and Actualization” yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kemenlu Sudirman Haseng, dan Kepala Pusat Studi ASEAN Ignatius Agung Satyawan. Sudirman mengungkapkan bahwa semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung melahirkan jaringan global di bidang ekonomi, politik, budaya, pengembangan berkelanjutan dan juga kedamaian dunia. Konferensi yang mengusung slogan Let’s Unite Together “Do the Right Thing in the Right Time” ini juga menghadirkan beberapa tema yang dibahas dalam enam sesi komisi yaitu Hubungan Internasional dan Hak Asasi Manusia, Ekonomi dan Bisnis, Ilmu dan Teknologi, Lingkungan, Budaya, dan Pendidikan. Konferensi ditutup dengan pertunjukan budaya berupa tarian daerah untuk mengenalkan budaya Solo pada delegasi yang hadir dari berbagai negara tersebut. [] (denty.red.uns.ac.id)
The post Konferensi Mahasiswa Asia Afrika: Perkuat Kerja Sama dan Jaringan Global appeared first on Universitas Sebelas Maret.