Quantcast
Channel: Universitas Sebelas Maret
Viewing all 6189 articles
Browse latest View live

Daftar Wisudawan UNS Periode 5 Desember 2015

$
0
0

Berikut adalah daftar calon wisudawan-wisudawati UNS tanggal 5 Desember 2015.

Wisudawan-wisudawati Wisuda S3 dan Cumlaude Pagi Download
Wisudawan-wisudawati Pagi Bagian Timur(FAK. ILMU BUDAYA, FISIP, FAK. PERTANIAN, FAK. HUKUM) Download
Wisudawan-wisudawati Pagi Bagian Barat(PROGRAM PASCASARJANA, PPDS, FAK. KEDOKTERAN DAN FAK. SENI RUPA DAN DESAIN) Download
Wisudawan-wisudawati Cumlaude Siang Download
Wisudawan-wisudawati Program Siang Bagian Barat(FAK. KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN) Download
Wisudawan-wisudawati Siang Bagian Timur(PPAK, FAK. EKONOMI DAN BISNIS, FAK. MIPA, FAK. TEKNIK DAN FKIP) Download

The post Daftar Wisudawan UNS Periode 5 Desember 2015 appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Materi Workshop “Akselerasi Publikasi Ilmiah : Strategi Menulis Karya Ilmiah Terindeks Scopus Bersama Dosen Pembimbing Skripsi, Tesis Dan Disertasi”

$
0
0

Materi Workshop “Akselerasi Publikasi Ilmiah : Strategi Menulis Karya Ilmiah Terindeks Scopus Bersama Dosen Pembimbing Skripsi, Tesis Dan Disertasi”, Kamis 26 November 2015 yang diselenggarakan oleh Tim Quantum Leap Transformation (QLT).

Materi Workshop Akselerasi Publikasi Ilmiah
Judul
Download
Publikasi Karya Ilmiah: Strategi Memilih Jurnal/Konferensi dan Menghadapi Reviewer Download
Penulisan Manuskrip Ilmiah Download
Menghindari Plagiasi dan Penulisan Sitasi dengan Baik Download

The post Materi Workshop “Akselerasi Publikasi Ilmiah : Strategi Menulis Karya Ilmiah Terindeks Scopus Bersama Dosen Pembimbing Skripsi, Tesis Dan Disertasi” appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Putra Pamungkas, Lulusan FEB UNS Jadi Calon Doktor Termuda Universite de Limoges

$
0
0
Putra yang berusia 23 tahun ini mengungkapkan keberhasilan memperoleh beasiswa Master dan PhD tersebut salah satunya berkat kerja sama yang sangat baik yang telah terjalin antara UNS dengan Universite de Limoges sejak tahun 2010.

Putra (23) mengungkapkan keberhasilan memperoleh beasiswa Master dan PhD tersebut salah satunya berkat kerja sama yang sangat baik yang telah terjalin antara UNS dengan Universite de Limoges sejak tahun 2010.

Putra Pamungkas, mahasiswa S1 angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS), memperoleh prestasi yang cukup membanggakan. Setelah lulus dari FEB UNS tahun 2014, Putra memperoleh beasiswa untuk melanjutkan Program Master 2 bidang Banking and Finance di Universite de Limoges, Perancis.

Setelah setahun menyelesaikan program master tersebut, Putra kemudian berkompetisi untuk memperoleh beasiswa PhD dalam bidang yang sama di LAPE Research Center di Universite de Limoges. Putra, yang merupakan mahasiswa berprestasi FEB UNS tahun 2013 ini, terpilih untuk memperoleh beasiswa PhD dan menjadi peneliti di laboratorium tersebut selama 3 tahun. Hanya 2 pelamar yang terpilih memperoleh beasiswa tersebut di antara lebih dari seratus aplikasi yang masuk.

LAPE merupakan pusat penelitian yang focus dalam bidang banking yang memiliki ranking no 74 di dunia versi IDEAS REPEC berdasarkan pada kualitas publikasi ilmiah dan sitasinya. Putra yang berusia 23 tahun ini mengungkapkan keberhasilan memperoleh beasiswa Master dan PhD tersebut salah satunya berkat kerja sama yang sangat baik yang telah terjalin antara UNS dengan Universite de Limoges sejak tahun 2010. Informasi dan rekomendasi untuk mendaftar studi lanjut dan beasiswa tersebut dia peroleh dari Irwan Trinugroho, dosen FEB UNS yang telah melakukan beberapa kerja sama dengan Universite de Limoges.

Di usianya yang relative masih muda, Putra sudah menjadi mahasiswa program doktor. Dia juga menyampaikan bahwa paper hasil tesis masternya telah di-submit di jurnal internasional bereputasi tinggi. Prestasi yang dicatatkan Putra Pamungkas tersebut sejalan dengan visi dari UNS untuk menjadi world class university. [](red.uns.ac.id)

The post Putra Pamungkas, Lulusan FEB UNS Jadi Calon Doktor Termuda Universite de Limoges appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Dewanti Cahyaningsih, Juara Pertama DBS Young Economist 2015 dari FEB UNS

$
0
0
Tema literasi keuangan yang diangkatnya pada DBS Young Economist 2015  juga digunakan Dewanti untuk skripsi mengenai Financial Literacy and Banking Development dengan supervisi Irwan Trinugroho.

Tema literasi keuangan yang diangkatnya pada DBS Young Economist 2015 juga digunakan Dewanti untuk skripsi mengenai Financial Literacy and Banking Development dengan supervisi Irwan Trinugroho.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS berhasil menyabet juara pertama dalam kompetisi DBS (The Development Bank of Singapore) Young Economist 2015 pada Senin (23/11/2015). Ialah Dewanti Cahyaningsih, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen FEB UNS angkatan 2012. Berkat kepiawaiannya menyampaikan pidato mengenai literasi keuangan, ia pun berhak membawa pulang hadiah uang tunai senilai 50 juta rupiah. Selain itu, Dewanti juga mendapat fasilitas lain seperti mentoring dengan Chief Economist DBS David Carbon di Singapura dan berkesempatan magang di DBS Indonesia.

DBS (The Development Bank of Singapore) Young Economist 2015 merupakan kompetisi bergengsi lomba pidato ekonomi diselenggrakan oleh DBS Indonesia yang puncak acaranya dihelat di Glass House, Ritz Calrton, Jakarta. Bekerjasama dengan KATA DATA, melalui kompetisi ini diharapkan lahir ekonom-ekonom muda yang nantinya dapat meneruskan kepemimpinan di masa depan (future leaders).

Dari 300-an peserta yang mengikuti kompetisi ini, Dewanti berhasil masuk 24 besar berkat video presentasinya yang diunggah ke channel YouTube. Setelah melalui sesi presentasi dan wawancara, Dewanti kembali melaju ke babak 11 besar. Kesebelas finalis kemudian harus kembali memaparkan idenya selama lima menit dihadapan para juri yaitu Faisal Basri, Alanda Kariza, dan Gundy Cahyadi.

Menurut Dewanti, yang juga merupakan Mahasiswa Berprestasi FEB UNS 2014, tema literasi keuangan yang diangkatnya merupakan pengembangan dari KKN Tematik tentang “Gerakan Melek Keuangan” pada Bulan Juli-Agustus lalu di Blitar, Jawa Timur. Tema yang berhasil mengantarnya menjadi opening act pada DBS Asian Insight Conference, 24 November ini, juga digunakan Dewanti untuk skripsi mengenai Financial Literacy and Banking Development dengan supervisi Irwan Trinugroho. [](red.uns.ac.id)

The post Dewanti Cahyaningsih, Juara Pertama DBS Young Economist 2015 dari FEB UNS appeared first on Universitas Sebelas Maret.

BKTI- PII dan PKPTKI LPPM UNS Akan Adakan 1 Hari Program Pembinaan Profesi Insinyur (P3I)

$
0
0

Poster PPPI p3i

Sejalan dengan amanat UU no 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, Program Sertifikasi bagi Insinyur Profesi Teknik merupakan keharusan untuk menjamin kualitas jasa insinyur profesional. Selain itu, melalui Program Sertifikasi ini diharapkan menjadi rujukan standar bagi profesi insinyur untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di pasar terbuka. Hal tersebut juga merupakan dampak dari Asian Free Trade Area, Asian China Free Trade Area (ACFTA), Asian Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) serta pasar terbuka lainnya dan juga pertumbuhan ekonomi nasional. Kualifikasi sertifikasi PII yang telah dibakukan meliputi Insinyur Profesional Utama (IPU), Insinyur Profesional Madya (IPM) dan Insinyur Profesional Pratama (IPM) yang diberikan oleh Majelis Penilai (MP) PII.

Berangkat dari keadaan tersebut, Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI- PII) bekerja sama dengan PKPTKI LPPM UNS akan melaksanakan Program 1 Hari Program Pembinaan Profesi Insinyur (P3I) yang akan dilaksanakan pada Senin, 21 Desember 2015 mendatang. Kegiatan ini akan berlangsung di Gedung LPPM UNS dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan P3I Dasar peserta dikenakan biaya sebesar Rp2.400.000 (belum anggota PII) dan Rp1.900.000 (anggota PII) per peserta. Registrasi pembayaran ditujukan pada nomor rekening BNI 0419019257 atas nama Melani Sukirman.

Pendaftaran dengan mengisi formulir berikut:Formulir Pendaftaran atau dikirim melaui email: pkptki@unit.uns.ac.id. Batas akhir pendaftaran 17 Desember 2015.

Program Pembinaan Profesi Insinyur
Judul
Download
Formulir PII Download
UU no 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran Download
Formulir Aplikasi Insinyur Profesional (FAIP) Download

The post BKTI- PII dan PKPTKI LPPM UNS Akan Adakan 1 Hari Program Pembinaan Profesi Insinyur (P3I) appeared first on Universitas Sebelas Maret.

UNS Goes to Village: Dekatkan Mahasiswa Asing UNS dengan Budaya Indonesia

$
0
0
Mahasiswa asing mengajar bahasa Inggris di sekolah.

Mahasiswa asing mengajar bahasa Inggris di sekolah.

International Office (IO) Universitas Sebelas Maret (UNS) ajak 37 mahasiswa asing dari 17 negara pelesir ke Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Acara yang bertajuk UNS Goes to Village 2015 bertujuan mengajak mahasiswa asing untuk belajar bahasa Indonesia dan mengenakan budaya Indonesia lewat berinteraksi langsung di kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan. Dilaksanakan pada hari Jumat sampai Minggu (27-29/11/2015), berbagai kegiatan dilakukan oeh mahasiswa seperti mengajar di TPQ, SMP, mengenal jenis dan proses pembuatan kopi, proses fermentasi tembakau, hingga menonton latihan ketoprak oleh masyarakat.
Kepala IO atau ayanan internasional, Taufik Al Makmun menjelaskan bahwa UNS Goes to Village merupakan acara setiap tahun yang diagendakan oleh kantor layanan internasional untuk memperkenalkan Indonesia pada mahasiswa asing, terutama mahasiswa baru, yang sedang belajar di Indonesia. Dengan kegiatan ini, mahasiswa asing diharapkan mampu membaur dengan masyarakat meski memiliki keterbatasan dalam bahasa. “Mahasiswa yang mengikuti UNS Goes to Village ini adalah mahasiswa baru yang masuk UNS sekitar bulan September ini. Jadi, baru sekitar tiga bulan belajar bahasa Indonesia,” jelas Taufik.

Belajar menabuh gamelan.

Belajar menabuh gamelan.

Menurutnya, acara ini tidak hanya sebagai media pembelajaran untuk mahasiswa asing untuk mengenal budaya Indonesia saja, tapi juga masyarakat lokal pun diharapkan ikut aktif belajar budaya asing. “Silakan nanti tanya-tanya, di luar negeri seperti apa,” tamabahnya dalam sambutannya  di hadapan masyarakat Desa Wonotirto.
Selama tiga hari, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan didampingi oleh seorang pemandu dari salah satu warga Desa Wonotirto. Setiap kelompok kemudian ditugaskan untuk tinggal di salah satu rumah warga. Di sini, mahasiswa asing harus berinteraksi langsung mengenal keluarga hingga keseharian mereka.[](inang.red.uns.ac.id)

The post UNS Goes to Village: Dekatkan Mahasiswa Asing UNS dengan Budaya Indonesia appeared first on Universitas Sebelas Maret.

3 Lidah 3 Cerita, Cerita Manis tentang Solo dari Mahasiswa Luar Negeri

$
0
0
Cherry terlihat bahagia ketika temukan salah satu produk dari Tiongkok yang ada di Pasar Gede.

Cherry terlihat bahagia ketika temukan salah satu produk dari Tiongkok yang ada di Pasar Gede.

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendapatkan juara pertama dalam gelaran The 4th International Student Summit (ISS) 2015, Senin-Rabu (16-18/11/2015). Acara tersebut merupakan program Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai tuan rumah. Acara tersebut diikuti oleh 100 mahasiswa lebih dari 40 negara yang sedang menempuh studi di Indonesia.

Ada 3 mahasiswa yang mewakili UNS yaitu Mukhriddin Khosimov (Uzbekistan), Huang Zhaoying alias Cherry (Tiongkok), dan Jean Jacques (Madagaskar). Mereka bertiga membuat video bertema budaya—yang merupakan salah satu dari tema yang disediakan yaitu bahasa Indonesia dan wisata di Indonesia. Dalam video berjudul 3 Lidah 3 Cerita ini, masing-masing menceritakan pengalaman mereka ketika menginjakkan kaki mereka di Solo.

Mukhridin ceritakan makan sambil duduk membuat makanan lebih enak.

Mukhridin ceritakan makan sambil duduk membuat makanan lebih enak.

Mukhriddin bercerita tentang cara makan di Solo yang berbeda jauh dengan di negara asalnya ketika dia melihat banyak orang makan di pinggir jalan. “Aku sangat terkejut, di Uzbekistan semua orang makan di rumah atau di restoran. Tidak ada warung yang terbuka,” ungkapnya.

Sedangkan Cherry menceritakan tentang pasar tradisional di Solo. Dia mengungkapkan ketakjubannya tentang bentuk Pasar Gede yang sangat tradisional. Selain itu, dia merasa berada di rumah sendiri ketika menemukan produk makanan yang berasal dari Tiongkok seperti kecap asin. “Anda tidak akan pernah tahu bagaimana mereka (pedagang pasar) memilih telur yang masih layak atau tidak hanya dengan menggunakan corong berlubang yang terbuat dari kertas,” ucap Cherry sambil meneropong telur dengan kertas corong. Hal tersebut juga menjadi bagian yang membuatnya penasaran saat menelusuri Pasar Gede.

Jean sendiri mengaku kesulitan beradaptasi dengan makanan di Solo pada awalnya, “saat pertama, saya kesulitan dengan makanan yang selalu manis dan pedas, karena di Madagaskar semua makanan rasanya asin.” Butuh waktu satu bulan untuknya agar bisa terbiasa dengan makanan Solo. Bahkan ia mengaku tidak bisa makan kalau tidak terasa pedas.

“Solo adalah kota favorit saya di Indonesia, makan di sini sangat murah. Saya mengundang kamu untuk datang ke sini dan merasakan makanan Solo. Saya jamin 100 persen kamu akan makan banyak,” terang Jean dalam video berdurasi hampir 7 menit itu.

Ekspresi Jean sesaat setelah memakan Gado-gado hingga minum 2 gelas es teh.

Ekspresi Jean sesaat setelah memakan Gado-gado hingga minum 2 gelas es teh.

Dari sepuluh universitas seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, dan lainnya yang mengikuti kompetisi video ini, UNS menjadi juara satu, diikuti oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, dan Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJ).

“Film ini lengkap, bagus semua. Dari sisi isi pesan, budaya dan bahasa, maupun teknik sinematografinya sangat menarik. Saya kira jika ditayangkan di kalangan teman-teman mereka di negara asalnya akan mengesankan dan membuat orang penasaran dengan Indonesia,” kata salah seorang juri Nasrullah, dikutip dari laman Tempo.

[](dodo.red.uns.ac.id)

Video 3 Lidah, 3 Cerita bisa dilihat di laman youtube : 3 Lidah, 3 Cerita

The post 3 Lidah 3 Cerita, Cerita Manis tentang Solo dari Mahasiswa Luar Negeri appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Rian Mantasa, Lulus Cumlaude dengan IPK Sempurna

$
0
0
Ravik Karsidi menerima janji Prasetya Alumni.

Ravik Karsidi menerima janji Prasetya Alumni.

Sebanyak 1.628 wisudawan resmi diwisuda Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Rapat Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Pascasarjana, PPDS, PPAk, dan Sarjana Periode II Tahun Akademik 2015/2016, Sabtu (05/12/2015). Sebanyak 328 wisudawan menyandang perikat cumlaude yang terdiri dari 110 wisudawan Program Pascasarjana dan 218 wisudawan dari Program Sarjana.

Prosesi wisuda digelar di Auditorium UNS dan dibagi menjadi 2 kloter, pagi dan siang. Keseluruhan wisudawan tersebut terdiri dari 8 wisudawan Program Doktor, 328 wisudawan Program Magister, 26 wisudawan Program Pendidikan Dokter Spesialis, 14 Wisudawan Program Pendidikan Profesi Akuntansi, dan 1.198 wisudawan Program Sarjana.

Pada wisuda periode ini, lulusan tercepat pada Program Pascasarjana diraih oleh Aries Utomo dengan lama studi 1 tahun dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,80. Sedangkan Diki Saputra menjadi lulusan tercepat Program Sarjana dengan lama Studi 3 tahun 3 bulan dan IPK 3,83.

Prosesi pemindahan tali toga oleh Rektor UNS.

Prosesi pemindahan tali toga oleh Rektor UNS.

Wisuda Periode ini juga spesial, pasalnya, ada seorang wisudawan yang menorehkan IPK sempurna di ijazahnya. Adalah Rian Mantasa Salve Prastica, wisudawan Program Sarjana dari Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS yang berhasil lulus dengan IPK 4,00. Rian menjadi wisudawan pertama yang berhasil mendapatkan IPK sempurna sejak UNS berdiri.

“Tahun 2020 – 2035, kalian akan merasakan masa yang terakhir kali dialami oleh Majapahit, yaitu bonus demografi. Bonus demografi merupakan jumlah usia produktif yang melebihi jumlah usia non produktif,” papar Ravik dalam sambutannya. Ia menambahkan bahwa artinya generasi sekarang menanggung beban keluarga lebih sedikit dibanding generasi sebelumnya, yang ini berarti bahwa kesejahteraan harus lebih maju lagi.

Ravik juga mengingatkan apabila menyandang gelar kesarjanaan jangan sampai melupakan kontribusi rakyat Indonesia. “Kalian kuliah di universitas negeri yang berarti kalian kuliah di subsidi pemerintah. Subsidi pemerintah dari pajak rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Sampai dengan Rapat Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Pascasarjana, PPDS, PPAk, dan Sarjana Periode II Tahun Akademik 2015/2016 ini, jumlah lulusan Program Doktor, Magister, Dokter Spesialis, Profesi Akuntansi, dan Sarjana sejak berdirinya UNS adalah 111.740 alumni.[](danur.red.uns.ac.id)

The post Rian Mantasa, Lulus Cumlaude dengan IPK Sempurna appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Nadya Tiurma Widya Sitohang dan Ria Khusnul Khatimah, Juarai IT Competition ELINDO 2015

$
0
0
Aplikasi Games berbasis Android dengan judul “The Adventure of Thole And Friends” sudah bisa di-download dan dimainkan melalui media playstore secara gratis.

Aplikasi Games berbasis Android dengan judul “The Adventure of Thole And Friends” sudah bisa di-download dan dimainkan melalui media playstore secara gratis.

Nadya Tiurma Widya Sitohang dan Ria Khusnul Khatimah, Mahasiswa D3 Teknik Informatika UNS berhasil menyabet juara dalam kompetisi ELINFO Competition (Electronics and Informatics Competition) 2015 di UNY, Jumat (4/12/2015). ELINFO merupakan kejuaraan teknologi yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik UNY. Kali ini, panitia mengangkat tema “Mengembangkan Intelektual Muda untuk Memajukan Teknologi Bangsa”.

UNS mengirimkan 2 tim untuk mengikuti kompetisi kejuaraan di bidang IT Competition, yakni   Tim RNE13 beranggotakan Nadya Tiurma Widya Sitohang dan Ria Khusnul Khatimah beserta Tim SEMAR beranggotakan Ivan Kusuma Aulia dan Irfan Yusuf Setiaji. Setelah melalui beberapa tahap yang melelahkan, tim dari UNS berhasil menyingkirkan puluhan tim lainnya dan memperoleh juara tiga bersanding dengan Tim Pabron (ITS) dan Wtf (UNY).

Produk karya yang dikompetisikan adalah Aplikasi Games berbasis Android dengan judul “The Adventure of Thole And Friends”. Aplikasi tersebut sudah bisa di-download dan dimainkan melalui media playstore secara gratis. Perwakilan Tim berharap kemenangan ini menjadi penyemangat untuk ikut mewujudkan cita-cita “UNS Creative Park”.[](red.uns.ac.id)

 

The post Nadya Tiurma Widya Sitohang dan Ria Khusnul Khatimah, Juarai IT Competition ELINDO 2015 appeared first on Universitas Sebelas Maret.

UNS Berkarya: Dukung Anis Kurniasih (FSRD UNS) dalam Imagining New Eurasia Project

$
0
0

 

Kurniasih-UNSTeknologi dan ilmu pengetahuan telah menembus tatanan kehidupan masyarakat Eurasia dari  lapisan atas hingga menengah ke bawah sekali pun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan ilmu pengetahuan alam dan teknologi dalam rangka untuk mengolah sumber daya alam. Dimana dalam pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam ilmu pengetahuan alam dan teknologi secara merata.

Namun, perkembangan teknologi dan kemudahan yang ada justru membuat manusia menjadi malas. Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi,namun pelaksanaan pembangunan ilmu pengetahuan alam dan teknologi masih belum merata. Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena iptek tidak selalu menjadi jawaban mutlak dan standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.

Kemajuan teknologi menghasilkan revolusi besar dalam berbagai aspek. Manusia semakin merasa paling berpengetahuan dan inventif, mereka sedikit-demi sedikit mulai meTuhankan akalnya. Orientasi manusia modern adalah materi, mereka akan menghalalkan berbagai cara demi memenuhi ambisinya. Entah sudah berapa banyak perang terjadi dengan satu motif terselubung, penguasaan sumber daya alam.

Ketika dunia sudah dalam kondisi chaos, saat ilmu dan teknologi sudah benar-benar tak mampu mengembalikan tatanan hidup manusia, maka cinta kasih dan rasa kemanusiaan adalah jawaban mutlak. Suku, agama, ras, warna kulit hanyalah pakaian luar. Hakikat dari teknologi adalah untuk memudahkan aktivitas hidup manusia, bukan dijadikan alat untuk mengeliminasi hak hidup orang lain.Pada dasarnya kita semua adalah sama: manusia. Kita dilahirkan dengan cinta, dan atas alasan itu sudah selayaknya kita saling mencintai tanpa terkurung batas geografis maupun etnis.

Karya ini merupakan salahsatu karya yang berpartisipasi dalam IMAGINING NEW EURASIA PROJECT. IMAGINING NEW EURASIA project mengajak para seniman untuk menggali ide demi mneginterpretasikan eurasia dengan cara yang baru. Menggali segala cerita antara dunia barat dan timur,serta apapun yang berada diantara keduanya.

Anis Kurniasih menjadi salah satu seniman terpilih dalam “Here, There Everywhere: Eurasian Cities” Exhibition. Dukung teman kita dalam world wide-online dengan cara KLIK VOTING BERIKUT, cari karya Anis Kurniasih dari Surakarta Indonesia. Klik tulisan VOTE menjadi warna ungu. Satu IP untuk satu suara. Voting dibuka hingga 18 Desember 2015 pukul 00:00 waktu Korea.

Anis-UNS

[red.uns.ac.id]

The post UNS Berkarya: Dukung Anis Kurniasih (FSRD UNS) dalam Imagining New Eurasia Project appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Rian Mantasa, Cumlaude dengan IPK Sempurna

$
0
0
Rian Mantasa Salve Prastica, S. T., mahasiswa lulusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini berhasil meraih IPK 4.00. Selama menempuh masa studinya, pria kelahiran Pati ini aktif diberbagai organisasi kampus maupun luar kampus. (Sumber : dokumen prbadi)

Rian Mantasa Salve Prastica, S. T., mahasiswa lulusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini berhasil meraih IPK 4.00. Selama menempuh masa studinya, pria kelahiran Pati ini aktif diberbagai organisasi kampus maupun luar kampus. (Sumber : dokumen pribadi)

Hari Sabtu (5/12/2015) sekitar pukul 11.00 WIB, arak-arakan mahasiswa berjaket hijau tosca mengiringi seorang wisudawan peraih IPK 4.00. Dengan menggunakan delman, wisudawan dari jurusan Teknik Sipil UNS angkatan 2011 itu diarak dari Fakultas Teknik menuju Auditorium. Dalam balutan baju toga dan selempang cumlaude, wisudawan asal Pati tersebut, terus menyunggingkan senyum dibibirnya.

Ialah Rian Mantasa Salve Prastica, S. T. Ya, nama yang akhir-akhir ini sering muncul di pemberitaan karena prestasinya yang berhasil menyabet gelar wisudawan pertama peraih IPK sempurna di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Meskipun berada di tengah-tengah iklim akademis yang tinggi di Fakultas Teknik dan di sela-sela kesibukannya menjadi seorang aktivis kampus.

Anak pertama dari dua bersaudara ini memutuskan memilih jurusan Teknik Sipil karena hasil test psikologi berdasarkan sidik jari yang pernah dijalaninya saat SMA. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pria berkacamata ini mempunyai kelebihan di kecerdasan visual spasial. Kecerdasan visual spasial adalah kecerdasan gambar dan visualisasi, dimana kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memvisualisasikan atau mencitrakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi gambar di dalam kepala seseorang.

Dukungan serta do’a dari keluarganya, mengiringi langkah Mantas untuk menjajaki jenjang Perguruan Tinggi. Berbekal do’a dan passion-nya di bidang akademik, Mantas dipercaya menjadi asisten dosen sebanyak 14 mata kuliah, semenjak semester 3 hingga semester 8. Di kalangan kampus, Mantas biasa dijuluki dengan sebutan “The King of Asdos” atau Raja Asdos (Asisten Dosen). Mawapres Jurusan Teknik Sipil yang memiliki hobi menulis dan travelling ini diberi amanah sebagai Asdos dalam berbagai mata kuliah. Mata kuliah yang pernah diampunya yaitu Agama Islam, Fisika Dasar, Fisika Terapan, Statika, Mekanika Bahan, Geometri Jalan Raya, Struktur Beton, Analisis Struktur dengan Metode Matriks, Struktur Kayu, Struktur Baja, Metode dan Komputasi Numerik, Hidrolika, dan Mekanika Fluida & Jaringan Perpipaan

Dengan memegang prinsip “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain”, Mantas bercita-cita menjadi seorang akademisi yang berjiwa sosial. “Menjadi seorang akademisi sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan juga bergerak di bidang sosial, misalnya membuat sekolah untuk teman-teman di daerah marginal (baca: pinggiran)”, ungkap pria kelahiran Pati, 17 Mei 1993 ini ketika ditanya tentang cita-citanya.

Keberhasilan yang diraih Mantas saat ini tak luput dari hasil ikhtiardan doanya. Menurut penuturannya, semester 6 merupakan puncak perjuangannya semasa kuliah. Kala itu, Mantas sedang menjalani KP (Kerja Praktek) di Jogja, sehingga sering nglajo Solo-Jogja, ditambah dengan aktivitasnya sebagai asisten dosen dan sebagai seorang aktivis organisasi, sertaharus mempersiapkan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Meskipun saat itu merupakan masa yang sibuk, Mantas tetap menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan agama.

Pria yang mempunyai minat di bidang keairan dan transportasi ini, sedang mempersiapkan untuk melanjutkan pendidikannya. Menurutnya, melanjutkan kuliah di luar negeri ataupun dalam negeri itu intinya sama, yaitu menuntut ilmu. Namun, Mantas berharap semoga bisa melanjutkan kuliah ke luar negeri, seperti Jerman, Jepang, Belanda,atau Korea.[](azaria.red.uns.ac.id)

The post Rian Mantasa, Cumlaude dengan IPK Sempurna appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Indira Nurul Qomariah, Pejuang Konservasi Lingkungan

$
0
0

indira

Indira Nurul Qomariah, mahasiswa Program Studi Biologi FMIPA UNS angkatan 2011 ini resmi dinyatakan sebagai duta lingkungan hidup oleh US Embassy (Kedutaan Besar Amerika) pada 30 Maret 2015. Ia adalah satu-satunya mahasiswa UNS yang lolos dalam ajang bergengsi Youth South East Asia Leadership Insiative (YSEALI).
Dengan latar belakang Biologi, didukung dengan pengalaman pengabdiannya di Center for Orangutan Protection (COP) dan Solo Berkebun, perempuan kelahiran 14 Mei 1993 ini sukses memaparkan gagasan dalam esai menyoal food-waste (sampah berupa makanan sisa) yang banyak diproduksi di restoran dan rumah makan di Indonesia. Esai inilah yang mengantarkan dirinya mengikuti ajang bergengsi di Kamboja selama seminggu.
Selain sukses menjadi duta lingkungan hidup, mahasiswa yang pernah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Weh, Sabang, Aceh ini ternyata juga berprestasi dalam bidang akademik. Di antaranya ia pernah menjadi asisten praktikum pada beberapa mata kuliah dan juga koordinator kelompok studi bioteknologi. Tahun 2015, Indira berhasil meraih gelar sarjana sains dengan skripsinya yang berjudul “Perilaku harian lutung jawa pasca rehabilitasi dan pelepasliaran di Gunung Biru, Batu, Jawa Timur”.
Walaupun sudah dinyatakan lulus, Indira tetap menekuni bidang konservasi hewan guna menjaga dan melestarikan lingkungan yang hampir saja rusak parah ini. Kecintaannya pada lingkungan membuatnya benar-benar layak menjadi seorang duta lingkungan hidup. [](afifah.red.uns.ac.id)

The post Indira Nurul Qomariah, Pejuang Konservasi Lingkungan appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Lestarikan Budaya Jawa, Javanologi UNS Adakan Workshop Manten Jawa

$
0
0

Dalam rangka merevitalisasi Budaya Jawa yang sudah mulai luntur, Pusat Studi Institut Javanologi LPPM UNS adakan workshop bertajuk Manten Jawa, Selasa (08/12/2015). Diselenggarakan di Pendhapi Ageng Institut Javanologi UNS, workshop Manten Jawa ini menghadirkan dua narasumber yaitu Pakar Budaya Keraton Kasunanan Surakarta, Bambang Irawan dan Pakar Budaya Javanologi UNS, Supardjo.
Bekerjasama dengan Persatuan Dharma Wanita UNS, Workshop Manten Jawa tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan civitas akademika UNS. Tak terkecuali dengan mahasiswa asing. Awalnya peserta mengikuti sesi I bersama Bambang Irawan. Dalam kesempatan tersebut, Bambang menjelaskan tentang tatacara dan upacara manten adat Jawa. Kemudian dilanjutkan dengan peragaan busana manten Jawa karya Rory Wardana.
Sebagai sesi penutup, Supardjo menjelaskan tentang peran dan tugas ibu-ibu dalam pelaksanaan upacara manten adat Jawa. Supardjo memberi contoh berkaitan dengan tugas ibu-ibu sebagai among tamu. Tugas among tamu adalah menerima kehadiran para tamu dan mencarikan tempat duduk yang sesuai dengan tamunya. Bukan malah hanya duduk-duduk saja dan asyik bicara sendiri.[](afifah.red.uns.ac.id)

The post Lestarikan Budaya Jawa, Javanologi UNS Adakan Workshop Manten Jawa appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Syayma, Calon Dokter Ini Juga Seorang Hafidzah

$
0
0

Syayma-Karimah1Cantik dan menawan. Begitu kesan pertama yang akan kita dapatkan ketika bertemu dengan mahasiswa asal Depok, Jawa Barat ini. Ia merupakan salah satu hafidzah (penghafal al-Qur’an) yang ada di UNS. Kesibukannya belajar di Pendidikan Dokter FK UNS, tak membuatnya berhenti untuk terus menjaga hafalan al-Qur’an. Bersama rekan-rekan sejawat, Syayma biasa melakukan aktivitas ngajinya di Pondok Pesantren Mahasiswa Ar Royyan, Jebres, Surakarta.

Alumni SMA IT Al Kahfi Bogor ini terbiasa untuk menggunakan waktu sebaik mungkin. Maka tidaklah heran, kesibukannya sebagai seorang calon dokter tidaklah mengganggunya untuk terus berkarya. Terutama di organisasi yang tengah digelutinya yang mana ia mendapat amanah sebagai wakil ketua umum IQ (Ilmu Qur’an) UNS. Beberapa kegiatan lainnya yaitu delegasi MTQ Nasional dan menjadi pengajar di kajian mahasiswa putri maupun ibu-ibu di wilayah Kota Surakarta.

Diusianya yang memasuki 21 tahun, Syayma juga sukses menjadi seorang pebisnis. Bisnis yang tengah digelutinya yaitu jilbab langsung pakai. Dari bisnis tersebut, adik dari CEO Sop Durian ini dapat meraup untung hingga 15-20 juta per bulan. Syayma pun berhasil membutikan kapasitasnya dengan menjadi salah satu penerima manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa) angkatan 5. [](red.uns.ac.id)

The post Syayma, Calon Dokter Ini Juga Seorang Hafidzah appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Sepenggal Kisah Perjalanan dari Kaki Gunung Sumbing

$
0
0
IMG_9514

Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengajar siswa di kelas. Tiap kelompok mendatangi kelas-kelas. Tampak siswa yang sedikit canggung dan malu-malu mampu berinteraksi dengan baik dengan mahasiswa asing.

Tak jauh dari gerbang masuk kawasan desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jumat (27/11/2015), siang hari sekitar pukul 13.00 WIB, tampak jalanan yang sedikit menanjak telah ramai dipadati warga. Dengan ramah dan sedikit malu, warga menyaksikan dan menyapa rombongan dari UNS turun dari bus. Ini adalah rombongan yang tergabung dalam kegiatan UNS Goes to Village 2015. Sebuah kegiatan yang helat oleh Layanan Internasional UNS untuk mengenalkan mahasiswa asing kepada budaya Indonesia lewat interaksi langsung dengan masyarakat desa.

Di salah satu rumah warga yang telah disiapkan, telah berkumpul kepala dusun serta beberapa warga menyambut kedatangan rombongan. Acara diawali dengan perkenalan sekaligus pembagian kelompok yang terdiri dari dua sampai tiga orang mahasiswa asing dengan satu pendamping dari warga. Ketika nama beserta negara asal disebut, dengan spontan warga berseloroh menyebut nama pemain bola atau tokoh terkenal dari negara yang disebut. “Oh, Upin Ipin, Upin Ipin,” ketika mahasiswa dari malaysia memperkenalkan diri, seisi ruangan pun pecah penuh tawa.

Pada kesempatan ini, sang tuan rumah mengenalkan produk yang akan diangkat untuk menjadi ciri khas Desa Wonotirto, yaitu ikat kepala. Produk tersebut adalah selembar kain berbentuk persegi yang dihiasi batik bermotif parang godosuli. “Kasunanan ketiga pernah berburu ke Temanggung dan dia memberikan selendang kepada Tumenggung Temanggung. Ada motifnya bunga gondosuli,” ujar Mukidi yang memperkenalkan selendang tersebut.Ikat kepala ini kemudian dipakai oleh semua mahasiswa UNS maupun warga yang menjadi panitia penyelenggara selama tiga hari. Tak hanya dikenakan sebagai identitas peserta kegiatan UNS Goes to Village, ikat kepala tersebut juga menampakkan kesan tradisional layaknya blankon.

Setelah kelompok terbentuk, masing-masing pendamping membawa mahasiswa menuju rumah-rumah yang telah ditentukan. Selama tiga hari, mahasiswa diharapkan mampu membaur dan belajar bersama dengan setiap anggota keluarga yang ada di rumah tersebut. Setelah beristirahat kurang lebih selama satu jam di rumah warga, semua kelompok kemudian menuju Taman Pendidikan Quran (TPQ). Di sini mahasiswa asing mengajak murid TPQ belajar dengan permainan-permainan seru. Hari itu, masjid desa menjadi ramai oleh puluhan murid yang antusias meski sebelumnya terlihat malu-malu. Beberapa warga yang mengantar anaknya TPQ ikut menonton anaknya diajar oleh mahasiswa asing. Al Farizi, salah seorang warga, mengemukakan bahwa kegiatan ini bisa memberikan dampak positif bagi anak-anak.“Di samping itu (bisa) memberikan motivasi untuk bisa seperti mereka. kalo menjadi mahasiswa bisa ke luar (negeri),” ujarnya.

Malamnya, sekitar pukul 20.00 WIB, acara sarasehan bersama warga digelar. Tokoh-tokoh masyarakat setempat ikut hadir. Berbagai obrolan tentang Desa Wonotirto menjadi topik yang dibahas. Misalnya saja isu pendidikan yang maasih terbilang kurang hingga mata pencaharian warga yang kebanyakan adalah petani tembakau atau kopi. Selain itu, makan malam bersama juga disuguhkan. Ada satu makanan yang menarik perhatian bagi rombongan dari UNS, yaitu, nasi jagung. Dihidangkan dengan ikan asin, nasi jagung dijadikan salah satu makanan pokok di samping nasi oleh masyarakat Wonotirto.

Mengenal Kopi dari Kaki Gunung Sumbing

12291991_883610058420425_3190744667830372976_o

Esok hari, kaki gunung Sumbing berudara cukup dingin akibat hujan di kala malam. Walau begitu, kegiatan tetap berlanjut. Pengenalan kopi di salah satu bukit lereng Gunung Sumbing menjadi agenda pagi itu. salah satu petani kopi, Mukidi, menjelaskan dengan detil cerita kopi mulai dari mengenai komoditas kopi, proses pembuatan kopi dari buah hingga menjadi bubuk, hingga jenis-jenis kopi dan cara pembuatan kopi yang baik. Selain itu, Mukidi juga memaparkan pentingnya kopi dan tembakau sebagai sumber penghasilan utama warga Temanggung harus dilestarikan secara selaras.“Di sini, ada kopi dan tembakau. Ketika kopi dan tembakau dicampur, mix farming, maka akan terjadi kekuatan ekonomi yang tidak akan terputus di tingkat petani. Itu temuan saya. Karena ketika kopi usai panen, baru tembakau panen, dan ada khas nanti kalau kopi Temanggung, khas ada aroma tembakaunya,”jelas Mukidi.

Setelah berkenalan dengan kopi, mahasiswa pun dapat menikmati kopi langsung di area perbukitan, di tengah hamparan perkebunan. Desa Wonotirto merupakan desa yang terletak di lereng Gunung Sumbing. Bila menjatuhkan pandangan jauh ke depan, di hadapan Gunung Sumbing berdiri gagah Gunung Sindoro. Lalu hamparan dataran tinggi Gunung Prau di sebelah kanan menjadi pemandangan sehari-hari desa yang berjarak kurang dari satu jam dari pusat kota.

Mengajar di SMP

Sekitar pukul 9.00 WIB, rombongan UNS melanjutkan perjalanan menuju SMP 3 Bulu. Di sini, meskipun berpakaian tidak formal, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengajar siswa di kelas. Tiap kelompok mendatangi kelas-kelas. Tampak siswa yang sedikit canggung dan malu-malu mampu berinteraksi dengan baik dengan mahasiswa asing. Para guru yang ikut mendampingi juga terlihat senang muridnya diajar oleh mahasiswa asing. Di sini, mahasiswa mengajarkan bahasa Inggris lalu diselingi dengan permainan permainan seru dari luar negeri.

Slamet Riyadi, salah seorang guru dari SMP 3 Bulu memuji kegiatan yang diselenggarakan UNS. Menurutnya, kegiatan ini merupakan pengalaman baru bagi siswa. Dari sini anak juga bisa bertukar banyak pengalaman. “Ada mungkin sebagian anak yang belum tahu tentang ini menjadi tahu,juga sedikit-sedikit anak bisa belajar bahasa Inggris,”jelasnya.
Selain itu, Rizal, salah satu siswa kelas tujuh mengungkapkan kegembiraannya. “Seneng diajak main. Main sulap sama nari,”ungkapnya.

Ketoprak Warga

IMG_9538

Sekitar pukul 12.00 WIB, rombongan bertolak dari SMP menuju rumah masing-masing. Semua jalur perjalanan merupakan jalan tak beraspal dengan hamparan tanaman hijau atau sisa-sisa panen tembakau, di samping kiri dan kanan.
Sepulang dari SMP, kegiatan berikutnya adalah menonton proses penjemuran daun tembakau. Mahasiswa berkesempatan melihat proses pemotongan daun atau “ngrajang” dalam bahasa Jawa. Alat yang digunakan pun masih tradisional dan unik. Daun-daun yang telah dipotong kemudian dijemur di bawah terik matahari. Sembari menata daun untuk dijemur, mahasiswa dijelaskan mengenai proses pembudidayaan tembakau, pengelompokan tembakau berdasarkan kualitas, hingga pemasaran tembakau kepada perusahaan-perusahaan besar.

Pada malam terakhir di desa, kegiatan berlanjut dengan menyaksikan latihan ketoprak oleh warga. Cerita yang dimainkan adalah peristiwa peperangan antara kerajaan Mataram melawan Kerajaan Jipang. Lakon yang bermain, Pangeran Ronggo dari Mataram akhirnya berhasil membunuh Adipati Benowo dari Jipan.

Satu hal yang menarik terjadi pada mala ini. ketoprak yang merupakan drama diiringi oleh gamelan menarik perhatian mahasiswa asing. Di tengah-tengah latihan, mahasiswa yang telah berlatih gamelan di Solo, meminjam sejenak gamelan unutk menunjukan kebolehannya. Beberapa mahasiswa memasuki dan memegang alat music, warga bertepuk tangan member semangat. Dengan satu aba-aba, terdengar alunan music yang sebenarnya tidak asing. Baru setelah alunan music berhenti, mahasiswa asing bernyanyi lagu gundul-gundul pacul, seketika warga ikut bernyanyi sambil tertawa. Malam terakhir di Desa Wonotirto menjadi pecah. Pertunjukan bukan hanya menjadi milik warga yang latihan ketoprak, tapi juga mahasiswa yang juga ikut bermain gamelan.[](inang.red.uns.ac.id)

The post Sepenggal Kisah Perjalanan dari Kaki Gunung Sumbing appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Kompetisi Ide Inovatif, Menuju 4 Dekade #UNSberkarya

$
0
0

20151210234057

Menuju 4 Dekade #UNSberkarya merupakan kompetisi Ide Inovatif tentang UNS yang diselenggarakan oleh Bagian Data dan Informasi, Biro Perencanaan dan Informasi UNS dalam rangka menghimpun ide-ide inovatif dan kreatif dari civitas akademika. Kompetisi Ide “Menuju 4 Dekade #UNSberkarya” memberikan kesempatan kepada civitas akademika khususnya mahasiswa untuk berpartisipasi aktif menyampaikan ide demi kemajuan kampus bersama.

UNS yang akan berumur 40 tahun pada 11 Maret 2016 nanti memiliki pencapaian yang signifikan. Pencapaian tersebut ditunjukan dengan data-data kinerja universitas dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, UNS mendapat peringkat ke-3 dalam keunggulan jumlah poin akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Di umurnya yang hampir 4 dekade ini , UNS mampu sejajar dengan UGM dan IPB, universitas dengan umur yang jauh di atas UNS.

UNS memiliki keunggulan pada beberapa bidang seperti keunggulan pada bidang riset. Hal tersebut dilihat dari meningkatnya perolehan dana penelitian yang sumber dari dana kerja sama yakni 9,7 miliyar pada tahun 2011 menjadi 62,8 miliyar di tahun 2014. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) adalah lembaga riset yang dimiliki UNS. Kini, LPPM mampu mewadahi 284 research group dan pusat studi sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Sebagai lembaga riset, LPPM patut diperhitungkan keberadaannya, ditandai dengan penghargaan a). lembaga riset dengan predikat bintang 3,5 dari 4 bintang, b). rangking 6 sebagai lembaga riset di Indonesia, dan c). statusnya sebagai lembaga riset mandiri.

Inovasi dan akselerasi yang membawa UNS menjadi salah satu perguruan tinggi di jajaran atas dalam kurun waktu yang relatif singkat. Hal tersebut menjadi potensi tersendiri bagi universitas ini untuk terus berkembang menjadi world class university. Pencapaian UNS kini patut diperhitungkan dan telah diakui pihak luar. Tapi, bagaimana civitas akademika melihat dan menilai pencapaian UNS sekarang? “Menuju 4 Dekade #UNSberkarya” merupakan kompetisi sekaligus wadah civitas akademika untuk menyuarakan ide inovatif menyikapi isu kampus. Ide dikemas dalam bentuk video, foto maupun esai.

Unduh ketentuan lomba: Petunjuk Pelaksanaan

The post Kompetisi Ide Inovatif, Menuju 4 Dekade #UNSberkarya appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Workshop Penyelenggaran International Conference terindex SCOPUS bekerjasama sama dengan IEEE

$
0
0

Universitas Sebelas Maret melalui program Quantum Leap Transformation (QLT) akan menyelenggarakan workshop “Workshop Penyelenggaran International Conference terindex SCOPUS bekerjasama sama dengan IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)”. Acara ini bertujuan untuk mewujudkan akselerasi terselenggaranya kegiatan konferensi internasional (terindex Scopus)disetiap Fakultas/Lembaga dan mewujudkan slogan Yes, I am !, Yes We Are !.A True Scholar: One Publication Per Year”. 

Workshop hasil kerja sama dengan IEEE tersebut menghadirkan Pekik Argo Dahono, Dosen STEI ITB, Join Chapter of Education Society / Electron Devices Society / Power Electronics Society / Signal Processing Society) – IEEE dan Arwindra Rizqiawan, Anggota IEEE, School of Electrical Engineering and Informatics ITB sebagai pembicara. Kegiatan tersebuat akan selenggarakan pada:

Hari, tanggal  : Jum’at, 18Desember 2015

Waktu             : 08.30 s.d. 11.00 WIB

Tempat           : PUSDIKLAT UNS

Workshop penyelenggaraan konferensi internasional ini menyasar Ketua Panitia Konferensi Internasional, Kepala Program Studi, dosen pendamping dan atau mahasiswa pendamping.Pendaftaran peserta workshop dapat dilakukan dengan mengisi Formulir Pendaftaran. Pendaftaran paling lambat pada tanggal 17Desember 2015 (pukul 12.00 WIB).

QLT merupakan gerakan bersama dalam budaya publikasi ilmiah bereputasi internasional. QLT dibentuk untuk membantu merumuskan kebijakan, peraturan dan strategi untuk mendorong tenaga pendidik dan kependidikan menjadi “A True Scholar” yang “Productive and Flourished” sehingga mampu mewujudkan “One Publication per Year”; menjadi tim akselerasi pelaksanaan program guna mencapai target publikasi ilmiah terindex Scopus sesuai pada target pada QLT; dan menyusun tim pelaksana kegiatan strategi QLT yang terdiri dari: publication mix, author mix, funding mix dan coaching mix. [](red.uns.ac.id)

Rundown Acara :Download

The post Workshop Penyelenggaran International Conference terindex SCOPUS bekerjasama sama dengan IEEE appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Menggali Sosok Lafran Pane dalam Pendidikan Karakter Bangsa

$
0
0
Akbar Tanjung memberi paparannya tentang sosok Lafran Pane pada seminar nasional, Sabtu (12/12/2015).

Akbar Tanjung memberi paparannya tentang sosok Lafran Pane pada seminar nasional, Sabtu (12/12/2015).

Universitas Sebelas Maret (UNS) berkolaborasi dengan Universitas Islam Batik Surakarta (Uniba) dan Yayasan Bakti Empat Tujuh (YEBT) menggelar seminar nasional dengan mengusung tajuk “Prof. Lafran Pane dalam Pendidikan Karakter Bangsa”. Seminar Nasional yang diselengarakan di Aula Pascasarjana UNS, Sabtu (12/12/2015) memfokuskan pada sosok penggagas dan pendiri Himpunan Mahasiswa Inonesia (HMI).

Seminar ini dihadiri oleh politisi senior, Akbar Tandjung. Dia menerangkan bahwa organisasi yang dibentuk Lafran Pane, HMI, memang diajarkan cinta tanah air bela negara, sebab HMI yang digagas Lafran Pane adalah mempertahankan Indonesa dan mempertinggi derajat rakyat. Akbar Tandjung juga menyatakan keinginanya bahwa, melalui seminar yang digagas oleh Forum Rektor ini, Lafran Pane diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional. Pembicara utama kedua yaitu Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial (Kemensos), Mu’man Nuryana menerangkan bahwa pengusulan gelar pahlawan sudah difasilitasi dengan undang-undang yang ada. “Tugas kemensos adalah meneruskan proses administrasi tentang usulan-usulan yang didukung dengan ilmu-ilmu yang bersangkutan dan dengan dokumen-dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan. Kalau semua itu memiliki bukti yang otentik dan sesuai dengan aturan yang sudah ada kami tinggal melanjutkan,” paparnya.

Dalam sambutannya, Rektor UNS, Ravik Karsidi juga menerangkan bahwa sosok Lafran Pane merupakan karakter yang memiliki semangat keislaman dan nasionalisme yang kental. “Pada tahun 1947, saat ibukota dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta, suasana revolusi sangat pekat, saat itu, Lafran Pane melihat kondisi mahasiswa tengah berada pada karakter hedonistik. Situasi itu, mendorong Lafran Pane untuk mendirikan organisasi yang sekarang dikenal menjadi HMI,” sambungnya lagi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel denga empat pembicara, yakni Rochmat Wahab – Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Warto – Guru Besar Program Studi Sejarah UNS, Aidul Fitriciada – Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Hariqo Wibawa Satria dari Univesitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam diskusi panel tersebut, Rochmat Wahab menyebutkan bahwa Lafran Pane telah menciptakan wadah bagi generasi muda Islam, untuk mempertahankan kemerdekaan dan berkontribusi untuk Indonesia hingga sekarang. Selanjutnya, Aidul Fitriciada juga menyebutkan sejarah berdirinya HMI, bahwa di tengah hingar bingarnya kehidupan partai politik dan kecenderungan mengerasnya polarisari ideologis pada 1955, HMI justru melakukan lompatan jauh ke depan dengan menginggalkan orientasi ideologis dan memasuki kesadaran baru yang berorientasi keilmuan.[](danur.red.uns.ac.id)

The post Menggali Sosok Lafran Pane dalam Pendidikan Karakter Bangsa appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Menjadi Guru dan Dosen Profesional, Kreatif, serta Berkarakter: Wujud Pengabdian kepada NKRI

$
0
0

FT-Rohmadi-UNS

 

Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.
Dosen Prodi Pedidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNS
Penulis dan Motivator Pendidikan
Ketua Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI)
Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/HP 081391423540

 

 

“Seorang guru dan dosen harus melahirkan manusia-manusia yang mampu melakukan hal-hal yang baru, tidak sekadar mengulang apa yang dilakukan generasi sebelumnya, sehingga bisa menjadi manusia kreatif, penemu, penjelajah, cerdas, dan berkarakter kuat dalam segala konteks pembelajaran.”

 

Kuatnya arus pembelajaran berarti kuatnya guru dan dosen, kuatnya guru dan dosen berarti kuatnya pendidikan, dan kuatnya pendidikan berarti kuatnya bangsa Indonesia. Guru dan dosen adalah teladan bagi peserta didik di ranah pendidikan dasar, menengah. Keteladanan guru dan dosen dapat dilihat dari berbagai aspek dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai guru profesional dalam pembelajaran, khususnya untuk guru PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dalam rangka mewujudkan penguasaan empat kompetensi yang wajib dimiliki guru dan dosen, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian, maka harus dilakukan pembentukan karakter dan peningkatan kompetensi bagi guru dan dosen dalam bidangnya masing-masing. Dengan demikian akan tercetak guru dan dosen yang cerdas dan berkarakter kuat dalam bidang keahliannya.

Salah satu solusi alternatif dalam pembentukan guru dan dosen professional, kreatif, serta  berkarakter dapat dilakukan dengan  meneladani karakter Rasulullah Muhammad SAW. Karakter yang harus diteladani sebagai landasan pembentukan guru dan dosen berkarakter adalah:  (1) sidiq yang berarti benar/jujur, (2) amanah, artinya dapat dipercaya, (3) tabliqh, artinya menyampaikan kebenaran, dan (4) fatanah, artinya cerdas. Merujuk pemikiran di atas, apabila guru dan dosen meneladani karakter-karekter Rasulullah tersebut dan mengimplementasikan secara benar dalam pembelajaran  di kelas  atau di luar kelas maka akan mampu membentuk guru dan dosen professional, kreatif, serta berkarakter secara bertahap. Dengan terbentuknya karakter guru dan dosen sesuai dengan teladan Rasulullah, inysallah akan terjadi peningkatan kualitas proses dan hasil dalam pendidikan di ranah pendidikan dasar, dan menengah di seluruh wilayah Indonesia. Peningkatan kualitas pendidikan dalam bidang pembentukan profesionalisme dan karakter guru dan dosen  secara tidak langsung akan menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa yang cerdas dan berkarakter di masa yang akan datang.

Guru dan dosen  memiliki peran penting dalam  rangka membangun peradaban bangsa. Hal ini sebagai wujud pengembangan profesionalisme guru dan dosen dalam mendidik, membimbing, mengevaluasi, dan menindaklanjuti proses belajar-mengajar di sekolah dan kampus kepada peserta didik serta mahasiswa. Seorang guru dan dosen harus memiliki visi yang jelas dan tegas untuk menjadi seorang guru dan dosen professional, kreatif, serta berkarakter. Oleh karena itu, seorang guru dan dosen harus memiliki niat yang tulus dan ikhlas untuk menjalani profesinya.

Niat tulus dan ikhlas ini harus dimiliki oleh seorang guru dan dosen sejak dini. Artinya komitmen dan loyalitas kepada lembaga tempat mengajar harus dimiliki sejak masuk atau terdaftar sebagai seorang guru dan dosen. Dengan demikian, akan terbentuklah karakter kuat dan komitmen diri sebagai seorang guru dan dosen itu karena visi “mendidik dengan hati” dan bukan “mendidik karena materi”. Apabila seorang guru dan dosen sudah memiliki komitmen kuat maka dalam konteks apa pun dia akan selalu mengutamakan pendidikan menjadi tujuan akhir pengabdiannya.

Komitmen seorang guru dan dosen kepada lembaga pendidikan, dapat meneladani komitmen seorang guru, dosen,  sekaligus kepala sekolah serta rektor seperti yang digambarkan dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata  pada kutipan berikut. ”Sekolah ini adalah sekolah dimana pendidikan agama, pendidikan budi pekerti bukan sekadar pelengkap kurikulum, kecerdasan bukan diukur dari nilai-nilai atau angka-angka itu, bukan itu tetapi dari hati” (Harfan, Laskar Pelangi). Merujuk kutipan di atas, komitmen seorang guru dan dosen  terhadap sekolah atau kampus harus direalisasikan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru dan dosen. Dengan demikian, komitmen untuk menjadi guru dan dosen profesional, kreatif, dan berkarakter  harus diniati dengan ketulusan hati, bukan karena materi tetapi harus diniati untuk ibadah kepada Allah SWT.

Ketulusan niat dari seorang guru dan dosen  juga harus dimiliki oleh setiap insan cendikia yang mengajar di sekolah di seluruh wilayah NKRI. Ketulusan niat itu dapat diteladani dari seorang guru Muslimah, dalam novel Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata. Hal ini tampak, seperti kutipan berikut ini. Mimpi aku ini bukan jadi istri saudagar pak. Mimpi aku adalah menjadi guru. Dan bapak adalah orang yang langsung  percaya bahwa aku bisa  jadi guru.  Soal uang, aku bisa dapatkan dari menjahit. Alhamdulilah.” (Muslimah, Laskar Pelangi). Merujuk kutipan di atas, dapat diperhatikan ketulusan niat seoarang guru ”Muslimah” untuk mengabdikan dirinya sebagai seoarang guru. Pertanyaannya sekarang, bagaimana guru-guru dan dosen-dosen di Indonesia? Bagaimana dengan niat kita menjadi guru dan dosen? Mengapa animo masyarakat menjadi guru dan dosen sangat tinggi akhir-akhir ini? Marilah kita refleksi dan berbenah diri untuk menjadi guru dan dosen yang profesional dalam perspektif UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Komitmen dan keyakinan untuk mengabdikan diri menjadi guru dan dosen professional, kreatif serta berkarakter adalah sebuah panggilan jiwa dan pilihan hidup untuk mengabdikan diri kepada NKRI dan juga menjadi ladang amal untuk kemaslahatan umat di dunia dan akhirat. Dengan demikian, akan diperoleh generasi-generasi penerus bangsa yang selalu mendahulukan kepentingan umat daripada kepentingan pribadi atau golongan di negeri ini. Akhirnya, selamat bekerja dan berkarya untuk guru, dosen, dan para calon guru dan dosen professional, kreatif, dan berkarakter di seluruh wilayah NKRI. Mengabdilah untuk berbagai ilmu untuk berpartisipasi mencerdaskan kehidupan generasi muda Indonesia sebagai calon-calon pemimpin bangsa Indonesia di masa yang akan datang.

“Orang-orang hendaklah takut kepada Allah, andaikata sesudah wafatnya meninggalkan turunan yang lemah, yang mereka khawatirkan nasib mereka akan terlunta-lunta. Karena itu hendaklah mereka taqwa kepada Allah dan mengucapkan kata-kata baik”

(Q.S. an-Nisa’: 9)

The post Menjadi Guru dan Dosen Profesional, Kreatif, serta Berkarakter: Wujud Pengabdian kepada NKRI appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Internalisasi Gerakan Budaya Ilmiah Upaya Wujudkan One Publication One Year

$
0
0
Amran menyampaikan materi bertopik “Mencapai KPI Target Publikasi Ilmiah Terindeks Scopus dengan Memanfaatkan Struktural dan Sumber Daya”.

Amran sedang menyampaikan materi bertopik “Mencapai KPI Target Publikasi Ilmiah Terindeks Scopus dengan Memanfaatkan Struktural dan Sumber Daya”.

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalu Tim Quantum Leap Transformation (QLT) mengadakan workshop berjudul “Internalisasi Gerakan Budaya Ilmiah bagi Pejabat Struktural dan Mahasiswa di UNS” di auditorium, Selasa (8/12/2015). Acara ini diselenggarakan dalam rangka menyukseskan produktivitas kepenulisan paper yang bisa terindeks Scopus bagi pejabat struktural dan mahasiswa. Selain itu juga dalam rangka gerakan UNS menuju World Class University. Ada dua pembicara yang diundang, yaitu Prof. Amran Md. Rasli (Universiti Teknologi Malaysia) dan Prof. Dr. Suwarno (Institut Teknologi Bandung).

Rektor UNS Ravik Karsidi saat memberikan sambutan mengatakan bahwa menulis paper harus digalakkan. Dia memotivasi dengan membuat peserta merenungi kembali makna hidup. “Makna hidup adalah mengemban kepercayaan Allah. Salah satu amanah kita diberi kelebihan, tidak banyak orang yang diberikan brain seperti kita,” ucapnya dengan harapan peserta bisa mempergunakan kemampuannya untuk menulis paper. Dia berharap dengan gerakan Quantum Leap Transformation bisa mewujudkan one publicationone year per orang.

Suwarno saat sampaikan materinya.

Suwarno saat sampaikan materinya.

Amran menyampaikan materi bertopik “Mencapai KPI Target Publikasi Ilmiah Terindeks Scopus dengan Memanfaatkan Struktural dan Sumber Daya”. Dia mengklaim bahwa beberapa pihak seperti lektor kepala dan lain sebagainya sudah diwajibkan untuk menulis paper. Jika tidak menulis akan dipindahtugaskan menjadi pegawai administrasi. Dia juga menyampaikan bahwa menulis paper tidak mudah pada awalnya. “Ajaklah kawan, jangan menulis sendiri,” sarannya. Dia juga bercerita bahwa di UTM sudah berjalan dengan konsep amanah, dan sudah tidak termotivasi dengan uang penyemangat.

Suwarno sendiri memberikan materi berjudul “Strategi Implementasi Program-program Akselerasi Publikasi Ilmiah Terindeks Scopus di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB”. Hal-hal yang ia sampaikan dalam rangka meningkatkan publikasi internasional antara lain adalah mendefinisikan keilmuan utama; terkait dengan SDM; revitalisasi laboratorium dan program penelitian terkait dengan peran LPPM; kolaborasi internasional baik dengan universitas, industri, dan lain-lain. Ketika ditanya terkait dengan banyaknya paper yang telah ia tulis, dia menjawab “yang pertama niat, lalu kerja keras,”.

Dari kiri, Hasan Fauzi, Solihin (Dekan FT), dan Wahyudi Sutopo menerima penghargaan dari rektor.

Dari kiri, Hasan Fauzi, Solihin (Dekan FT), dan Wahyudi Sutopo menerima penghargaan dari rektor.

Tiga kategori penghargaan untuk beberapa civitas akademika UNS juga diberikan dalam acara tersebut. Yang pertama adalah untuk Fakultas Teknik yang telah memublikasikan paper ilmiah terindeks Scopus 2015 terbanyak sejumlah 40 artikel. Kategori selanjutnya, penghargaan Peneliti Terbaik UNS 2015 di bidang Ilmu Sosial dan Humaniora yang diraih oleh Hasan Fauzi (Dosen FEB), dan terakhir adalah Peneliti Terbaik UNS 2015 di bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi yang diraih oleh Wahyudi Sutopo (Dosen FT). [] (wiwid.red.uns.ac.id)

The post Internalisasi Gerakan Budaya Ilmiah Upaya Wujudkan One Publication One Year appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Viewing all 6189 articles
Browse latest View live