Quantcast
Channel: Universitas Sebelas Maret
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6189

Kepala URDC Labo UNS Ulas Perencanaan Permukiman Perkotaan

$
0
0

UNS – Kepala Laboratorium Urban Rural Design Conservation (URDC Labo) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Eng. Kusumaningdyah, menjadi salah satu pembicara dalam Webinar Perayaan 20 Tahun Prodi S2 Magister Universitas Trisakti (Usakti) bertajuk ‘Perencanaan Permukiman Perkotaan: Riset Kampung Kota di Jakarta, Solo, dan Malang’, Sabtu (6/6/2020).
Bersama Dr. Dina Poerwiningsih yang merupakan pengajar di Program Magister Universitas Merdeka Malang (Unmer) dan Dr. MI Ririk Winandari yang merupakan Kaprodi Magister Arsitektur Usakti, Dr. Eng. Kusumaningdyah mengulas perencanaan permukiman perkotaan dengan mengkolaborasikan peran warga kota, pemerintah, komunitas dengan akademisi.
Dalam webinar yang diikuti 350 peserta melalui Zoom Cloud Meeting dan 800 peserta melalui siaran langsung Youtube, Dr. Eng. Kusumaningdyah menyampaikan materinya yang berjudul ‘Partisipasi Desain Ruang Publik di Kampung Kota’.

“Di Prodi Arsitektur kami membuka mata kuliah pilihan Kelas Kampung Kota sejak tahun 2014 yang sampai saat ini masih berjalan di semester ganjil. Kami belajar mengenai kawasan Kampung Kota yang awalnya cuma melakukan participatory mapping kemudian kami berjejaring research selama 2 tahun di project Urbanisme Warga bersama NGO ‘Rujak, Jakarta’ makanya banyak belajar metode dan konsep partisipasi desain dari 8 kota lainnya yang merupakan kasus agenda perubahan di masing-masing kota” ujar Dr. Eng. Kusumaningdyah mengawali materinya.

Menurut Dr. Eng. Kusumaningdyah, dalam agenda perubahan setiap warga kota berhak mengembangkan pengetahuan dan gagasannya tentang kotanya. Selain itu, ia mengatakan apabila kelestarian dan masa depan kota tergantung pada kemampuan kota menyerap dan mendayagunakan kehendak, kreativitas, dan kontribusi tiap-tiap warganya.

Dr. Eng. Kusumaningdyah yang juga dosen Prodi Arsitektur FT UNS sekaligus pegiat Kesengsem Lasem dan Tim Ahli Penilaian Kota/Kabupaten Mandiri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencontohkan beberapa proyek partisipasi desain yang sedang dan telah digarap sejak 2016 -2020 bersama URDC Labo (team teaching Kampung kota) dan mahasiswa Prodi Arsitektur FT UNS .

“Projec profile kegiatan Kampung Kota kami di tahun 2016 berupa pengembangan fasilitas publik seperti MCK komunal Kampung Butuh, Kelurahan Gandekan RT 05/RW 03. Di tahun 2017 ada pengembangan fasilitas publik, seperti ruang publik ramah anak di Kelurahan Gandekan RT 02/ RW 06. Ini merupakan partisipasi desain dengan menggunakan metode ‘Place Making’,” lanjutnya.

Selain itu, di tahun 2018, URDC Labo bersama mahasiswa Prodi Arsitektur FT UNS dalam menggarap proyek di Kampung Sewu, Jebres, Solo menyisipkan advokasi pengolahan limbah plastic “Ecobrick”. Kegiatan ini menyasar anak-anak di Kampung Kota yang terbagi atas sejumlah tahap, seperti Tahap I ‘Place Making Method’, tahap II ‘Pop Up Modeling’, tahap III ‘Focus Group Discussion’, tahap IV ‘Ecobrick Workshop’, dan tahap V ‘Design Action’.

Pada tahun 2019, kegiatan project partisipasi desain merespon konsep Dinas Lingkungan Hidup bergerak membangun konsep Kampung Iklim Kota Solo. Maka tugas kelas Kampung Kota melakukan proses partisipasi desain serta merekomendasikan fisik terbangun “Greenopi di Kampung Sangkrah” menjadi aksi desainnya.

Tahun 2020, menjadi tahun yang memiliki tantangan besar. Namun berkolaborasi dengan Arsitektur Komunitas Solo (ARKOM Solo) dalam melakukan kegiatan partisipasi desain di Kampung Kota bisa tetap berjalan. Advokasi terhadap pandemi Coronavirus Disease 2019
(Covid-19) dan respon desain pembuatan “padasan” yang disesuaikan dengan kebutuhan di Kampung Metal dan Kenteng, Semanggi menjadi aksi desainnya.

Saat ditanya mengenai metode pendekatan dengan warga kampung kota dalam rangka penyusunan proyek, Dr. Eng. Kusumaningdyah menjelaskan cara membangun komunikasi dengan stakeholder agar proyek perencanaan permukiman perkotaan dapat diterima dengan baik dan tidak mendapat penolakan.

“Mengembangkan komunikasi di lapangan dalam bertemu dengan tokoh masyarakat agar tidak ditolak. Hendaknya bisa in line dengan program pemerintah kota, kalau kita in line membangun komunikasi dengan pemerintah komunikasinya sangat terbantu. Karena kolaboratornya jelas, grand design-nya ada, dan pihak akademisi membantu dalam skala kecil yang bisa in line dengan program desain pemerintah,” terang Dr. Eng. Kusumaningdyah.

Di akhir jalannya webinar, moderator Webinar, Punto Wijayanto, ST, MT, Sekreprodi Arsitektur Usakti menyampaikan sejumlah poin sebagai catatan penutup. Pertama, perencanaan permukiman perkotaan dengan menggunakan pendekatan partisipatori merupakan cara untuk dapat mengutamakan kebutuhan dan memberi solusi bagi warga kota. Selain itu, berbagai model seperti pemetaan swadaya, place making, dan penggunaan teknologi terus dikembangkan untuk dapat menjangkau partisipasi masyarakat secara utuh.

Kedua, setiap kampung kota memerlukan pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristiknya. Sebagai contoh, UNS dengan baik menunjukkan strategi pelibatan anak-anak sebagai kelompok yang kerap kali tidak dijangkau dalam proyek-proyek penataan kampung.

Ketiga, tantangan dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi. Selain itu, mengintegrasikan isu kesehatan dalam hal perencanaan dan pembangunan perkotaan juga memerlukan riset dan aksi lebih lanjut. Dalam mewujudkan hal-hal tersebut, kolaborasi merupakan kunci dalam penataan permukiman perkotaan di masa depan.Humas UNS/Kaffa

The post Kepala URDC Labo UNS Ulas Perencanaan Permukiman Perkotaan appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6189

Trending Articles