Quantcast
Channel: Universitas Sebelas Maret
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6189

Kuliah Umum Critical Literacy: Peneliti Harus Kritis dan Melek Literasi

$
0
0

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan tim internasionalisasi FISIP meyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk “Visiting Lecture: Critical Literacy for International Publication”, Selasa (4/10/2016). Acara yang bertempat di ruang seminar FISIP tersebut menghadirkan Sita Thamar Van Bemmelen sebagai narasumber. Kuliah umum tersebut bertujuan untuk memberikan arahan bagaimana menjadi peneliti yang kritis dalam melakukan publikasi ilmiah di level internasional.

dari kiri ke kanan –Ketua Tim Internasionalisasi FISIP, Rino Ardhian Nuhroho; Dekan FISIP, Ismi Dwi Astuti Nurhaeni; Dosen Sosiologi Antropologi, Yuyun Sunesti; dan Mahasiswa Administrasi Negara, Kurnia – Dekan FISIP memberikan sambutan pada kuliah umum yang bertajuk “Visiting Lecture: Critical Literacy for International Publication” pada Selasa (4/10/2016).

Dekan FISIP memberikan sambutan pada kuliah umum yang bertajuk “Visiting Lecture: Critical Literacy for International Publication” pada Selasa (4/10/2016).

Dalam sambutannya, Dekan FISIP, Ismi Dwi Astuti Nurhaeni yang membuka kuliah umum secara resmi mengungkapkan bahwa FISIP UNS telah memiliki beberapa perjanjian kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi lain seperti Burapha University di Thailand dan Yunnan University di Tiongkok. Perjanjian tersebut berupa kerja sama dosen tamu, pertukaran pelajar, dan pergelaran konferensi internasional. Selain dua universitas tersebut di atas, lanjutnya, fakultas yang ia pimpin juga memilki perjanjian kerja sama dengan Kurume University, Jepangberupa visiting lecturers. Dan pada 9-19 September 2016 lalu, ia dan 2 dosen lain yaitu Bagus Haryono dan Ahmad Zuber, berkesempatan untuk mengunjungi Warren Wilson College, Amerika Serikat, untuk memberikan presentasi dan membuat perjanjian kerja sama berupa visiting lecturers, resensi draft artikel untuk publikasi di jurnal internasional, serta resensi dan publikasi book chapter. “Proses internasionalisasi kini sudah on the right track dan diharapkan pada tahun 2028 UNS bisa masuk dalam 500 perguruan tinggi terbaik dunia,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sitta Thamar Van Bemmelen menyampaikan pentingnya berpikir kritis khususnya bagi peneliti karya ilmiah internasional karena critical literacy sangat dibutuhkan untuk menentukan tujuan dan target pembaca dari sebuah penelitian. “Kita harus bisa membaca sesuatu secara kritis, karena ketika seorang peneliti melakukan penelitian dan mengumpulkan data, belum tentu mereka dapat menganalisa sesuatu secara kritis, padahal itulah yang diharapkan dari para peneliti,” imbuhnya. Pengamat gender yang telah berkewarganegaraan Indonesia tersebut juga memberikan arahan pada para peserta agar dapat menjadi peneliti yang obyektif dengan menganalisis berbagai hal dari segi positif dan negatif.

Sita Thamar Van Bemmelen sedang memaparkan pentingnya budaya berpikir kritis bagi peneliti karya ilmiah.

Sita Thamar Van Bemmelen sedang memaparkan pentingnya
budaya berpikir kritis bagi peneliti karya ilmiah.

Lebih lanjut, Sita yang memiliki ketertarikan dalam bidang antropologi dan sosiologi itu memandang perlunya mengangkat penelitian yang relevan dengan masyarakat yang berdasarkan pada pengamatan sendiri maupun fenomena yang dihadapi masyarakat di sekelilingnya. “Angkat sesuatu yang khas dan spesifik lalu tawarkan solusi dari masalah tersebut untuk mencapai tujuan penelitian yang berguna bagi masyarakat dan internasionalisasi,” papar pendiri Yayasan Bali Sruti yang juga menetap di Bali tersebut. Sita pun menutup kuliah umum dengan mengajak para peneliti yang sedang dan akan melakukan penelitian untuk kritis dan melek literasi dari awal perumusan tujuan, pemilihan sumber data, pengumpulan informasi dan penyajian data penelitian.  [] (denty.red.uns.ac.id)

The post Kuliah Umum Critical Literacy: Peneliti Harus Kritis dan Melek Literasi appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6189

Trending Articles