Quantcast
Channel: Universitas Sebelas Maret
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6189

Seminar Nasional K3: Perwujudan SDGs K3 dalam MEA

$
0
0

Himpunan Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta gelar Seminar Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Hotel Sahid Jaya, Sabtu (8/10/2016). Seminar Nasional K3 2016 merupakan salah satu acara Indonesian Occupational Safety and Health Summit 2016. “Strategi Perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) ditinjau dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)” diusung sebagai tema seminar kali ini.

Lima pembicara kunci yang dihadirkan yakni Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Vokasi K3 Indonesia (APTVK3I) Santoso, Kepala Balai Hiperkes Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB Slamet Riyadi, Kepala OSHE dan Risk Management PT. Cipta Kridatama Johannes Simanjutak, ILO Technical Instructor Widodo Prayitno dan Concentrating Division PT. Freeport Indonesia Edi Putro. Kelima pembicara tersebut menyampaikan materi tentang bagaimana pengembangan sistem K3 secara profesional di Indonesia, stategi peningkatan budaya K3 untuk daya saing internasional dan percepatan pembangunan, manajemen resiko kerja serta pendidikan vokasi K3 dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

ILO Technical Instructor Widodo Prayitno salah satu pembicara dalam acara Seminar Nasional K3 2016 di Hotel Sahid Jaya, Sabtu (8/10/2016).

ILO Technical Instructor Widodo Prayitno salah satu pembicara dalam acara Seminar Nasional K3 2016 di Hotel Sahid Jaya, Sabtu (8/10/2016).

Perkembangan IPTEK saat ini menciptakan banyak alternatif penanganan permasalahan K3 yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Pada kenyataannya, angka kecelakaan kerja tergolong tinggi dan relatif tidak berubah di Indonesia. Hal ini disebabkan faktor manusia atau pekerja itu sendiri yang tidak menyadari pentingnya keselamatan kerja, tingkat pendidikan dan upah yang rendah, serta kebiasaan masyarakat yang cenderung tidak memperhitungkan resiko. “Dari segi teknis dan tempat kerja, semuanya sudah diperbaiki dan sudah aman. Yang menjadi masalah ya pekerjanya kita saja yang sembrono dan coba-coba,” ungkap Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Vokasi K3 Indonesia (APTVK3I) Santoso. Menurut Santoso yang paling penting adalah bagaimana melatih pekerja untuk bekerja dengan selamat. “Intinya berangkat selamat, pulang juga selamat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Santoso menjelaskan bahwa pengawasan K3 di sektor informal belum berjalan semestinya.  “Di sektor formal kan jelas diawasi oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kalau di sektor informal siapa yang mengawasi? Tidak ada biaya, tidak ada lembaga, jumlah pekerja juga tidak tetap. Relatif sulit,” paparnya. Di ASEAN sendiri tenaga kerja Indonesia dalam kelas menengah ke atas telah memiliki pasar yang tetap, seperti perawat  yang banyak diterima di Jepang dan para teknisi yang diterima di perusahaan offshore, namun menurut Santoso, Indonesia perlu melakukan tindakan lebih lanjut dalam meningkatkan kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja bagi pegawai.

Selain acara seminar nasional, IOSH Summit 2016 terdiri dari acara lain yakni Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Lomba Poster dan Lomba Essay.  Diharapkan acara ini mampu menghimpun ide-ide dan berkontribusi nyata dalam mewujudkan K3 di berbagai perusahaan.[](anggiayu.red.uns.ac.id)

The post Seminar Nasional K3: Perwujudan SDGs K3 dalam MEA appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6189

Trending Articles